Senin, 20 Januari 2014

Cuaca Extreme Awal 2014

Air Terjun Niagara Membeku



Pemandangan luar biasa dan langka ini disebabkan oleh Polar Vortex, fenomena alam berupa aliran besar udara dingin yang berputar di jarak puluhan ribu kaki di bawah atmosfer. Fenomena ini juga menyebabkan sebagian besar wilayah di AS membeku.

Di New York, misalnya, sempat tercatat suhu hingga -15,5 derajat Celcius, atau terendah selama lebih dari 100 tahun terakhir, sejak -14 derajat Celcius pada 1896. Di Comertown, Montana, suhu bahkan mencapai -53 derajat Celcius.

Bahkan, suhu di Babbitt, Minnesota, mencapai minus 38,3 derajat Celsius. Suhu ini lebih dingin dibandingkan dengan suhu di planet Mars yang hanya sekitar minus 36 derajat Celsius pada 2 Januari 2014.

Pihak berwenang melaporkan setidaknya ada 21 kematian yang diakibatkan fenomena yang disebut pusaran kutub tersebut.


Timur Tengah Diselimuti Salju


Salju tebal menyelimuti jalan-jalan Kota Kairo, Mesir. Turunnya salju yang dipicu hempasan badai musim dingin alexa ini membuat warga mesir tercengang, karena merupakan yang pertama sejak 112 tahun lalu. Bukan hanya di Kairo, salju juga menyelimuti Semenanjung Sinai dan Kota Alexandria


Salju tebal juga menyelimuti Kota Yerusalem. Akibatnya lebih dari 2.000 orang terjebak dalam kendaraannya di jalanan Yerusalem. Selain itu layanan transportasi publik terganggu, dan memaksa sekolah-sekolah dan kantor-kantor tutup. Salju juga mengganggu pasokan listrik, sehingga puluhan ribu rumah kini tanpa penerangan.

Di wilayah Timur Tengah lainnya, seperti Palestina, Lebanon, Suriah, Yordania, dan Turki, guyuran salju menyelimuti wilayah negeri tersebut.

Selain di Timur Tengah, salju juga turun di Vietnam. Di Provinsi Lao Cai, wilayah utara Vietnam. Warga yang sehari-hari akrab dengan cuaca panas terheran-heran dengan turunnya salju di sekitar rumah mereka.



Suhu Panas di Sydney Pecahkan Rekor


Suhu panas di Sydney, Australia, mencapai tingkat tertinggi hingga 45,8 derajat Celsius. Angka ini memecahkan rekor yang tercatat pada 150 tahun lalu dengan 45,3 derajat Celsius pada Januari 1939.

Temperatur suhu ini rekor terbaru di Australia, di mana gelombang panas telah mempengaruhi 70% bagian dari negara yang luas itu dan membuat para ahli menyebutnya “kubah panas” di pusat pedalaman bangsa.

Suhu tinggi ini diikuti panas terik, yang juga pernah dialami warga Australia pada 7 Januari dengan suhu maksimum rata-rata mencapai 40,33 derajat Celsius. Cuaca ekstrem ini telah diperburuk dengan kebakaran hutan di berbagai wilayah.

Sumber :

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar