Sabtu, 26 Oktober 2013

Dunia Baru, Dunia SMA

Jadi seperti ini rasanya jadi anak SMA. Pulang sore, banyak tugas, banyak kegiatan. Setiap hari rasa lelah dan letih enggan pergi. Mengeluh sering terlontar dari mulut kami. Tapi, yah memang begini kenyataanya. Tuntutan yang harus dijalani dengan ikhlas. Bekal untuk kehidupan nyata di luar sana. Awal sebuah perjuangan untuk kesuksesan di masa depan.

Sekarang dunia baruku adalah SMA N 7 Yogyakarta. Sekolah dengan predikat IT yang tak dapat diragukan. Bangga, tentu. Wilayah yang luas dan jangkauan yang cukup dekat dari rumah memudahkanku dalam menimba ilmu disana.

X-3 merupakan tempatku bernaung sementara untuk satu tahun ini. Tahun awal duduk di bangku SMA. This is corner of X-3. Check this out J

Narsis.com

Cah kurang gawean selo :p

Jumat, 18 Oktober 2013

Oktober



Angin Oktober kembali berhembus. Aroma tanah basah yang disapu air hujan, menyeruak hidung. Aroma khas yang mengingatkanku satu tahun silam. Kala rasa ini muncul tuk pertama kalinya. Kala rasa ini kuat bergetar. Kala sesosok yang hadir mengisi relung jiwa. Sosok yang mampu mengadu argumen hati dan logika.

Padanya ku letakkan kekaguman. Padanya ku taruh kasih sayang. Padanya pula ku pendam kekecewaan. Perih menyayat hati. Buncah rasa marah, kesal, kecewa, juga miris. Dua sejoli yang serasi. Ingin rasanya ku tarik lagi rasa ini. Namun apa daya, rasa ini telah terlanjur jatuh padanya.

Antara menyerah atau pantang menyerah. Tidak kupilih keduanya. Kubiarkan rasa ini mengikuti arus waktu kehidupan. Biarkan waktu yang menjawabnya. Detik demi detik, rasa ini makin kuat mengakar, makin kuat pula menyiksa. Tidak ada logika yang mampu memecahkan ini semua. Luruh raga ini melawan emosi di dalamnya. Yang kulakukan hanya bisa memandang dari kejauhan. Bahkan itupun terhalang oleh benteng yang begitu kokoh.


Di sini ku berdiri sekarang, di Oktober baru. Yang kurasa, getaran ini mulai memudar. Tapi entahlah, Tuhan telah mengatur segalanya. Tuhan tahu yang terbaik untuk umat-Nya.

Senin, 14 Oktober 2013

Deru Perjalanan Hati



Awalnya bait pertama puisi ini terlintas saat perasaan aneh yang muncul tiba-tiba. Dulu, dulu saat rasa ini masih kuat bergetar...

Mendadak kenangan itu menyeruak ke permukaan
Menghidupkan kembali percikan api yang hampir padam
Membuka setiap lembar ingatan
Indah, hangat, dan...menyakitkan

Samar, siluet itu menguasai benakku
Senyuman yang selalu tersungging di setiap detik waktu
Mengingatkanku kala degup jantung ini cepat melaju
Menangkap pancaran pesona kharismatik jiwamu

Ku coba tuk tidak hanyut di dalamnya
Terombang ambing terbawa arus emosi semata
Tak akan kubiarkan bentengku runtuh untuk kesekian kalinya
Walaupun nanar menggerogoti sukma